Wednesday, April 16, 2014

sebutir pasir lebih berbahaya

Sahabat blogger kali ini saya akan berbagi cerita yang bisa memotivasi diri Saya sendiri dan semoga diri Anda bisa juga termotivasi. Kali ini saya mengshare postingan yang berjudul “Sebutir Pasir” oke langsung saja  silahkan dibaca ya.
******************************************************************************
Sebutir pasir
            Penaklukpertama mount Everest, puncak tertinggi dunia di pegungungan Himalaya, SirEdmund Hillary, pernah ditanya oleh wartawan apa yang paling ditakutinya dalam menjelajah alam.
            Dia lalu mengaku tidak takut pada binatang buas, jurang yang curam, bomgkahan es raksasa, atau padang pasir yang luas dan gersang sekali pun.
            Lantas apa? “Sebutir pasir yang terselip disela-sela jari kakiku,” kata Hillary. Wartawan heran, tetapi sang penjelajah melanjutkan kata-katanya, “sebutir pasir yang masuk di sela-sela jari kaki seringkali menjadi malapetaka. Ia bisa masuk ke kulit kakiatau menyelusup lewat kuku. Lama-lama jari kaki terkena infeksi, lalau membusuk. Tanpa sadar, kaki pun tak bisa digerakan. Itulah malapetaka bagi seorang penjelajah sebab dia harus ditandu.”
            Harimau, buaya, dan beruang, meski buas, adalah binatang yang secara naluriah takut menghadapi mausia. Sedang menghadapi jurang yang dalam dan ganasnya padang pasir, seorang penjelajah sudah punya persiapan memadai. Tetapi, jiak menghadapi sebutir pasir yang akan masuk ke jari kaki, seorang penjelajah tak mempersiapkanya.
            Apa yang dikatakan Hillary, kalau kita renungkan, sebetulnya sama dengan orang yang mengabaikan dosa-dosa kecil. Orang yang melakukan dosa kecil, misalnya mencoba-coba mencicipi minuman keras atau membicarakan keburukan orang lain, sering menganggap hal itu adalah dosa yang kecil. Karena itu, banyak orang yang kebablasan melakukan dosa-dosa kecil sehingga lambat laun menjadi kebiasaan. Kalau sudah jadi kebiasaan, dosa kecil pun akan berubah jadi dosa besar yang sangat membahayakan dirinya Dan masyarakat.
            Melihat kemungkinan potensi kerusakan besar yang tercipta dari dosa-dosa kecil itulah, Nabi Muhammad saw mewanti-wanti agar umatnya  tidak mengabaikan dosa-dosa kecil seraya tidak melupakan amal baik walaupun kecil juga.

            Dalam kisah sufi, seorang pelacur masuk syurga karena member minum anjing yang kehausan. Perbuatan yang cenderung dinilai sangat kecil itu ternyata di mata Alloh punya nilai sangat besar karena factor keikhlasannya. Bukankah semua roh yang ada di seluruh jagad ini, termasuk roh anjing tersebut, hakikatnya berasal dari Tuhan Yang Maha Pencipta juga ? itulah nilai setetes air penyejuk yang diberikan Sang pelacur pada anjing yang kehausan.

0 komentar

Post a Comment