Sahabat blogger kali ini saya akan berbagi cerita yang
bisa memotivasi diri Saya sendiri dan semoga diri Anda bisa juga termotivasi.
Kali ini saya mengshare postingan yang berjudul “Sebutir Pasir” oke langsung saja
silahkan dibaca ya.
******************************************************************************
Sebutir pasir
Penaklukpertama mount Everest, puncak tertinggi dunia di pegungungan Himalaya, SirEdmund Hillary, pernah ditanya oleh wartawan apa yang paling ditakutinya dalam
menjelajah alam.
Dia
lalu mengaku tidak takut pada binatang buas, jurang yang curam, bomgkahan es
raksasa, atau padang pasir yang luas dan gersang sekali pun.
Lantas
apa? “Sebutir pasir yang terselip disela-sela jari kakiku,” kata Hillary.
Wartawan heran, tetapi sang penjelajah melanjutkan kata-katanya, “sebutir pasir
yang masuk di sela-sela jari kaki seringkali menjadi malapetaka. Ia bisa masuk
ke kulit kakiatau menyelusup lewat kuku. Lama-lama jari kaki terkena infeksi,
lalau membusuk. Tanpa sadar, kaki pun tak bisa digerakan. Itulah malapetaka bagi
seorang penjelajah sebab dia harus ditandu.”
Harimau,
buaya, dan beruang, meski buas, adalah binatang yang secara naluriah takut
menghadapi mausia. Sedang menghadapi jurang yang dalam dan ganasnya padang
pasir, seorang penjelajah sudah punya persiapan memadai. Tetapi, jiak
menghadapi sebutir pasir yang akan masuk ke jari kaki, seorang penjelajah tak
mempersiapkanya.
Apa
yang dikatakan Hillary, kalau kita renungkan, sebetulnya sama dengan orang yang
mengabaikan dosa-dosa kecil. Orang yang melakukan dosa kecil, misalnya
mencoba-coba mencicipi minuman keras atau membicarakan keburukan orang lain,
sering menganggap hal itu adalah dosa yang kecil. Karena itu, banyak orang yang
kebablasan melakukan dosa-dosa kecil sehingga lambat laun menjadi kebiasaan.
Kalau sudah jadi kebiasaan, dosa kecil pun akan berubah jadi dosa besar yang
sangat membahayakan dirinya Dan masyarakat.
Melihat
kemungkinan potensi kerusakan besar yang tercipta dari dosa-dosa kecil itulah,
Nabi Muhammad saw mewanti-wanti agar umatnya
tidak mengabaikan dosa-dosa kecil seraya tidak melupakan amal baik
walaupun kecil juga.
Dalam
kisah sufi, seorang pelacur masuk syurga karena member minum anjing yang
kehausan. Perbuatan yang cenderung dinilai sangat kecil itu ternyata di mata
Alloh punya nilai sangat besar karena factor keikhlasannya. Bukankah semua roh
yang ada di seluruh jagad ini, termasuk roh anjing tersebut, hakikatnya berasal
dari Tuhan Yang Maha Pencipta juga ? itulah nilai setetes air penyejuk yang
diberikan Sang pelacur pada anjing yang kehausan.
0 komentar
Post a Comment