Saturday, March 16, 2013

Keutamaan Para Penghafal Al Qur an




Al Qur an merupakan petunjuk hidup seorang mu'min, apabila ia mengamalkannya maka ia akan berada di jalan yang lurus, dan apabila meninggalkannya maka ia akan tersesat. Salah satu tahap yang paling penting untuk dilalui ketika seorang akan mengamalkan Al Qur an adalah dengan cara menghafalnya dan memahaminya terlebih dahulu, karena mustahil bagi seorang untuk mengamalkan Al Qur an sementara ia tak pernah mempelajari dan menghafalkan al Qur an itu sendiri.

Suatu hal yang sangat memprihatinkan jika kita lihat disekitar kita, banyak dari saudara-saudara kita kaum muslimin yang terlalaikan dari mempelajari dan menghafalkan Al Qur'an yang notabene merupakan petunjuk hidupnya. Yang lebih memprihatinkan lagi kita lihat dari saudara-saudara kita kaum muslimin yang telah mencapai usia baligh banyak yang belum bisa membaca al Qur'an.

Artikel berikut ini berisi tentang keutamaan-keutamaan para penghafal al Qur'an yang sengaja kami persembahkan bagi kaum muslimin agar mereka termotivasi untuk lebih giat lagi mempelajari dan menghafalkan Al Qur'an, dan terakhir mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.


1. Menghapal Al Quran merupakan keutamaan rabbani yang datang dari Allah SWT.

Bahkan nikmat menghapal Quran sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapat wahyu.

Rasulullah SAW menjelaskan, “Barangsiapa yang membaca (hafal) Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian hanya saja tidak diwahyukan kepadanya. Tidak pantas bagi hafidzh quran bersama siapa saja yang ia dapati dan tidak melakukan kebodohan terhadap orang yang melakukan kebodohan (selektif dalam bergaul) sementara dalam dirnya terdapat firman Allah.” (HR. Hakim)

2. Seorang hafidz quran adalah orang yang mendapat penghargaan khusus dari Nabi SAW

Diantara penghargaan nabi yang pernah diberikan nabi kepada sahabat penghapal quran adalah perhatian yang khusus kepada syuhada Uhud dengan mendahulukan pemakamannya dan dalam pengiriman delegasi Rasulullah memilih orang yang paling banyak hafalannya sebagai delegasi.

“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Quran, ketika ditunjuk salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak umlahnya, kemudian Rasulullah mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampaikanlah pada Shahabi yang paling muda usaianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab, “Aku hafal surat ini..surat ini..dan surat Al Baqarah.”Benarkah kau hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

3. Menghapal Al Quran merupakan ciri orang yang diberi ilmu

“Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim.” (QS Al-Ankabut : 49)

4. Hafidz quran merupakan keluarga Allah di muka bumi

Daripada Anas ra. Ia berkata Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli quran (orang yang membaca atau menghapal quran dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad)

5. Menghormati hafidz quran berarti mengagungkan Allah

Daripada Abu Musa Al Asya’ari ra ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al Quran tidak diamalkan serta menghormati kepada penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud)

6. Al Quran menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Mereka lebih berhak menjadi iman sholat

Daripada Ibnu Mas’ud ra. Dari Rasulullah SAW beliau bersabda:
“Yang menjadi imam dalam sholat suatu kaum adalah yang paling banyak hapalannya.” (HR. Muslim)

**Keutamaan di Akhirat**

1. Al Quran akan menjadi syafaat bagi penghapalnya

Dari Abi Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, “Bacalah Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafal).” (HR. Muslim)

2. Hifdzul Quran akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amri bin ‘Ash dari nabi SAW. Ia bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib quran, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).

Para ulama menjelaskan arti shahib Quran adalah orang yang hafal semuanya atau sebagian, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya, dan berakhlak seperti isinya.

3. Penghafal Quran bersama para malaikat yang mulia dan taat

“Dan perumpamaan orang yang membaca Quran sedangkan ia hafal ayat-ayatNya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ‘alaih)

4. Bagi para penghafal Quran akan diberikan mahkota kehormatan

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Baginda bersabda, orang yang hafal Al Quran nanti akan datang dan Al Quran akan berkata: “Wahai Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.”Maka orang tersebut diberikan makhota kehormatan. Al Quran berkata lagi: “Wahai Tuhan tambahkanlah pakaiannya.” Maka orang itu diberi pakaian kehormatannya. Al Quran berkata lagi: “Wahai Tuhan, redailah dia.” Maka kepadanya dikatakan, “Baca dan naiklah.” Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan.” (HR. At Tirmidzi)

5. Orang tua memperoleh pahala khusus jika anaknya penghafal Al Quran

Dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda “Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran”. (HR. Al Hakim)

6. Penghafal Quran adalah orang yang tidak rugi dalam perdagangannya

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir : 29-30)

0 komentar

Post a Comment